Wednesday, July 25, 2012

0 Anda Mau Jadi Apa?

Dalam hidup kadang kita butuh begitu besar perjuangan dan pengorbanan hingga kadang kita merasa lelah, sakit, perih, keletihan dsb tapi sadari bahwa mereka yang berjuang lebih pasti akan mendapatkan hasil lebih pula dan akan mendapat pujian diakhirnya kelak.

Anda mau jadi patung yang indah atau ubin lantai? sama sama terbuat dari batu keras yang awalnya adalah sama sebuah bongkahan batu..!

1. Ubin lantai hanya sedikit mendapatkan kikisan, mendapat ketukan besi dan hanya di bentuk persegi empat dan tidak mengalami proses yang sulit dalam mengerjakannya..Tapi apa yang terjadi setelah dia menjadi ubin lantai dia akan diinjak injak manusia karena hanya berfungsi sebagai pemanis lantai.

2. Patung yang indah yang kita sering kagumi awalnya mengalami begitu banyak kikisan di badannya,begitu banyak liku liku yang harus dibuat si pemahat patung,benturan benturan besi yang bila dia bernyawa patung itu pun akan berteriak sakit-sakit karena dia harus di bentuk sesuai keinginan si pemahat dan mengalami proses lama dan sulit..Tapi apa yg kita lihat setelah selesai prosesnya...dia akan menjadi sebuah patung yang indah, yang setiap orang yg melihatnya akan mengagumi keindahannya.

Sahabat anda mau jadi yang mana? Mau berjuang dan lalui masa masa sulit demi kebahagian dan terhormat di masa depan atau hanya menjadi seorang pemalas yang akan menjadi cemoohan orang...

Hidup adalah pilihan...berikan yang terbaik bagi diri ananda

Friday, July 20, 2012

0 Kejadian di Tilang Polisi

Kejadian di Tilang Polisi - Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan menarik ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Dialog antara polisi dan sopir taksi seperti ini.

Polisi,"Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK?"
Sopir,"Baik Pak…"

Polisi,"Mas tau..kesalahannya apa?"
Sopir,"Gak pak"

Polisi,"Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yg memang gak standar sambil lalu menulis dengan sigap di buku tilang)"
Sopir,"Pak jangan ditilang deh…plat aslinya udah gak tau kemana… kalo ada pasti saya pasang"

Polisi," Sudah…saya tilang saja…banyak mobil curian sekarang (dengan nada keras!!)"
Sopir," (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi saya kan Ada STNK nya pak , ini kan bukan mobil curian!"

Polisi," Kamu itu kalo di bilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas) kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH)"
Sopir," Maaf pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya…Saya mau yg warna BIRU aja"

Polisi," Hey! (dengan nada tinggi) kamu tahu gak sudah 10 Hari ini form biru itu gak berlaku!"
Sopir," Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak berlaku?"

Polisi ," Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU… Dulu kamu bisa minta form BIRU… tapi sekarang ini kamu Gak bisa… Kalo kamu gak, kamu ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)"
Sopir," Baik pak, kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)"

Dalam hati saya …berani betul sopir taksi ini …

Polisi," (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas!?"
Sop  ," Siapa yg melawan!? Saya kan cuman minta form BIRU… Bapak kan yang gak mau ngasih"

Polisi," Kamu jangan macam-macam yah… saya bisa kenakan pasal melawan petugas!"
Sopir," Saya gak melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak aja deh… kan bapak yg bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)"

Wah … wah hebat betul nih sopir …. berani, cerdas dan trendy … (terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada berkamera.

Polisi," Hey! Kamu bukan wartawankan! ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu)
Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu polisi dan sudah siap melepaskan “shoot pertama” (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi )"

Polisi II," Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu"
Sopir," Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yg menilangnya)"

lalu si polisi ke-2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau tadi menghampiri si sopir taksi

Polisi II ," Mas mana surat tilang yang merah nya? (sambil meminta)"
Sopir,"Gak sama saya pak…. Masih sama temen bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)"

Polisi," Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal)"

Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata “nih kamu bayar sekarang ke BRI … lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini, saya tunggu”.

Sopir," (Yes!!) Ok pak …gitu dong kalo gini dari tadi kan enak…"

Kemudian si sopir taksi segera menjalankan kembali taksinya sambil berkata pada saya, “Pak .. maaf kita ke ATM sebentar ya .. mau transfer uang tilang". Saya berkata," ya silakan".

Sopir taksi pun langsung ke ATM sambil berkata, … “Hatiku senang banget pak, walaupun di tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu, Untung saya paham macam2 surat tilang.”

Tambahnya, “Pak kalo ditilang kita berhak minta form Biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI…. Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum!

Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut:

SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan Dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat.. Itupun di pengadilan nanti masih banyak calo, antrian panjang, Dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilai tilang. Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat, disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.

SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda. Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN). Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. You know what!? Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu! dan dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA.

Sunday, July 15, 2012

0 Bukan Nasehat tapi Genggaman Erat

Bukan Nasehat tapi Genggaman Erat

Adakalanya kita khilaf, alpa, dan lalai. Di saat itu biasanya kita akan mencari-cari berjuta alasan untuk membenarkan tindakan kita. Bila toh sepatah dua patah nasehat dilontarkan orang lain untuk menyadarkan kita, kita malah terdorong untuk bertahan. Meski kita tak menolak peringatan itu, namun tak jarang kita anggap orang lain tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Memang jauh lebih mudah bagi mereka yang tak terjerat persoalan untuk memberikan nasehat, peringatan, bahkan ancaman.

Maka, seringkali yang dibutuhkan bukanlah kata-kata manis mengenai indahnya kebenaran. Kita yang khilaf lebih membutuhkan genggaman erat dari seorang rekan yang memompakan keberanian untuk mengatasi masalah. Bukan kalimat-kalimat, seperti, "kau harus begini!, kau jangan begitu!", melainkan "mari kita selesaikan bersama-sama".

Kita butuh seseorang yang mampu menunjukkan, bahwa:
  • Rasa takut itu bisa ditaklukkan; 
  • Rasa sakit itu bisa diredakan; dan
  • Keberanian itu tak harus mengorbankan banyak hal.

Kita tak membutuhkan seseorang yang memojokkan kita di kursi pesakitan. Karena setiap orang bisa salah.

Monday, July 2, 2012

0 Awas Kacamatamu Kotor!

Awas Kacamatamu Kotor!

Suatu ketika ada seorang anggota DPR yang tugas keluar negeri untuk studi banding tentang tata kenegaraan ke suatu negara. Kedudukannya adalah ketua rombongan, sehingga wajar kalau disegani oleh seluruh anggota rombongan. Usianya sudah cukup untuk dikatakan tua. Agak kesulitan jika melihat sesuatu yang ada didekatnya. Oleh karenanya, saat membaca, saat melihat sesuatu yang dekat dibutuhkan alat bantu berupa kacamata.

Semua tugas telah dilaksanakan, tibalah saatnya waktu yang dinanti-nantikan. Yaitu free time yang biasa diisi dengan pergi ke tempat wisata dan berbelanja atau sekedar membeli oleh-oleh. Sesuai pesanan keluarga, oleh-oleh kali ini berupa hiasan yang bisa dipasang di dinding, atau di meja ruang keluarga.

Tiap mengunjungi tempat wisata, selalu keluar kata-kata kagum dan pujian. Tentunya hal ini diangguki oleh para pendampingnya. Selesai agenda jalan-jalan, selanjutnya adalah mencari cendera mata.

Kali ini tujuan adalah ke toko penjual cendera mata. Diperhatikannya tiap pernik cendera mata dengan seksama, dan tentunya memakai kacamata ka. Namun ternyata ketua rombongan ini kurang berkenan dengan cendera mata yang dipajang di toko. Perkataan yang keluar hanyalah ungkapan-ungkapan negatif. Ya kotorlah, kurang bagus, warna yang berantakan, dan lain-lain. Terpaksa pindah ke toko lain. Di toko lain pun, tetap sama, hingga akhirnya keluar masuk toko hingga pulang ke Indonesia dengan tidak membawa apa yang dipesankan keluarga.

Sesampainya di rumah, barulah sadar jika kacamata yang ia pakai ternyata kotor.

---------------------------------
Hikmah dari cerita di atas menggambarkan bahwa segala peristiwa dan kejadian dalam kehidupan ini akan terlihat positif ataupun tidak tergantung dari kacamata yang kita pakai. Kacamata yang kita pakai akan membentuk persepsi, yaitu cara pandang berdasarkan pola pikir dan perilaku.

Setiap orang dapat mendeskripsikan situasi atau kejadian secara berbeda berdasarkan penglihatan mereka,  persepsi tersebut akan mempengaruhi pola pikir serta tindakan selanjutnya.

Dr. Wayne Dyer mengatakan, “When you change the way you look at things, the things you look at change. – Ketika Anda mengubah cara pandang terhadap sesuatu, maka apa yang Anda lihat akan berubah.”

Berpikir dan bersikap optimis tentu membantu persepsi Anda lebih jernih, sehingga nampak jelas peluang-peluang baru yang dapat menolong situasi Anda atau memandu Anda menuju sukses dan kebahagiaan.
 

Nuansa Pagi Menjemput Rizki Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates