Sunday, August 23, 2015

0 Puspo Wardoyo, Sukses Jadi Pengusaha Sukses Pula Dalam Rumah Tangga

Setelah berhasil mengembangkan usaha rumah makan, mengapa Anda membutuhkan istri lebih dari satu?
Dorongan biologis untuk kawin lagi, merupakan fitrah seorang laki-laki dari Allah. Beristri empat itu merupakan sunnah Rasulullah. Bagi saya yang cukup mampu, secara materiil, spiritual, dan mampu berlaku adil, merupakan kewajiban untuk beristri lebih dari satu. Kalau ada lelaki punya kemampuan menjadi pemimpin seperti itu, tapi hanya beristri satu, kan mubazir, rugi dong, he he he.

Jadi poligami itu wajib bagi pria yang mampu?
Ya. Seorang lelaki yang mampu dari segi materiil dan berakhlak baik, berkewajiban punya istri lebih dari satu. Poligami itu merupakan tindakan paling baik. Jadi bagi pria yang mampu seperti tadi, harus berpoligami. Saya ingin menyebarkan virus poligami.

Anda memang mau memasyarakatkan poligami?
Ya. Virus poligami itu memang harus disebarkan. Nantinya, para pengusaha besar Indonesia bisa mengikuti saya dalam berpoligami. Kalau ada 20 juta pengusaha sukses dan mampu beristri dua, itu kan berarti sudah bisa memberikan kehidupan lumayan kepada 40 juta wanita. Dengan begitu, sebagian masalah TKW kan sudah bisa teratasi, dan bisa membuat makmur banyak wanita.

Kata orang, satu istri saja enggak "habis-habis", buat apa beristri lagi?
Bohong kalau ada pria berpendapat seperti itu. Kalau ada pria beristri hanya satu sampai tua, itu malah patut dicurigai.

Kapan Anda menikah kedua?
Tahun 1996. Istri kedua saya itu saat ini berusia 26, dan telah dikaruniai satu anak

Sebelum menikah lagi apakah butuh pacaran lebih dulu?
Enggak, tapi perlu saling menjajaki dan sebelumnya diawali perasaan suka atau naksir lebih dulu. Istri kedua saya adalah mantan karyawan saya sendiri. Awalnya naksir, kemudian ngobrol- ngobrol, dan tentu saja pacarannya harus baik- baik, ada batasannya. Dengan manjadikannya istri, merupakan penghormatan baginya. Saya tingkatkan derajatnya, dari karyawan mening- kat jadi istri.

Apakah memberitahu istri pertama ketika Anda berencana menikah lagi?
Enggak perlu, karena malah enggak jadi kalau memberitahu. Suami tidak perlu meminta izin istri. Poligami adalah hak laki-laki, Sementara kebanyakan, bahkan semua istri, hampir pasti tidak akan memberi izin jika suaminya menikah lagi. Kalaupun istri tahu, boleh jadi ia akan tersinggung dan minta cerai.

Menikah lagi secara diam-diam itu saya lakukan dengan niat melaksanakan program Allah, menghindarkan diri dari perbuatan zina, dan tidak akan meninggalkan istri sebelumnya. Apabila istri pertama sudah siap, baru diberi tahu, agar ia dapat menerima keadaan suami yang sudah terlanjur menikah lagi.

Bagaimana dengan istri kedua?
Sebelum menikah, istri kedua saya yakinkan, bahwa dia nanti harus rela untuk digilir atau berbagi waktu, dan menerima kedatangan saya yang tidak tentu waktunya.

Bagaimana Anda bisa membuai istri pertama mau menerima dimadu?
Sebelum dia tahu, harus diberi pemahaman lebih dulu, sebagai istri pertama dia membutuhkan dimadu. Itu sebabnya suaminya harus berpoligami. Sering saya mengajak istri pertama berdiskusi tentang perlunya poligami, sampai dia yakin betul dan mau menerimanya.

Mindset istri pertama itu yang harus diubah. Harus ditanamkan kepadanya, istri yang baik dan saleh adalah tunduk terhadap suami, taat dan bisa menyenangkan saami. Ia harus rela dan malah bahagia suaminya beristri lagi.

Akhirnya tahu juga dia?
Ya. Meskipun tanpa memberitahu kalau saya sudah menikah lagi, tapi ia sebenarnya sudah tahu dengan melihat gerak-gerik saya. Dia tahunya malah dari adik saya. Saya yang menyuruh agar adik saya memberitahu padanya, bahwa saya telah menikah lagi.

Tak protes setelah tahu?
Tidak. Alhamdulillah perkawinan kedua berjalan lancar tanpa percekcokan dengan istri pertama. Dan ternyata setelah berpoligami justru membawa hikmah tersendiri bagi istri pertama saya. Dengan adanya saingan itu, cintanya kepada saya jadi lebih mendalam.Setelah itu kembali saya yakinkan kepada keduanya, saya perlu membagi cinta lagi dengan istri ketiga. Saya akan merasa berdosa kalau cuma beristri dua. Kalau cuma dua kan satu sama lain bisa saling cemburu, jadi butuh wanita ketiga. Dengan begitu tak akan saling cemburu lagi.

Untuk menikah ketiga Anda perlu minta ijin dari kedua istri Anda?
Tak perlu minta ijin juga. Istri ketiga saya seorang sarjana, juga mantan karyawan Wong Solo. Menikahinya merupakan penghargaan kepadanya sebagai karyawan yang baik.

Yang keempat bagaimana?
Untuk mendapatkan istri keempat, kami pasang iklan di sebuah surat kabar yang terbit di Semarang untuk mencari seorang sekretaris pribadi buat saya. Ada 400 pelamar datang sendiri ke Rumah Makan Wong Solo di Semarang.

Apa saja kriterianya?
Harus sarjana, berjilbab, akhlaknya baik, enggak perlu terlalu cantik, sedang-sedang saja wajahnya. Setelah diseleksi dan diwawancara oleh tim khusus, akhirnya tinggal dua pilihan. Saya bersama istri saya yang memilih salah satu. Saya memang sreg sekali dengan pilihan itu.

Setelah dipilih, ia bekerja dulu sebagai sekretaris?
Ya. Awalnya dia bekerja sebagai sekretaris pribadi. Setelah mengenalnya lebih dekat, baru saya ungkapkan, bahwa maksud lain perekrutan itu juga untuk mencari istri keempat. Karena kami nanti sering bertemu, dan agar tidak menimbulkan fitnah serta dosa, maka lebih baik menikah. Setelah orang tuanya merestui, kami menikah, dan akhirnya seperti sekarang, tetap berjalan lancar.

Bagaimana cara Anda mengelola empat istri itu?
Saya tegakkan dulu hak dan kewajiban masing-masing. Saya sebagai lelaki mencari nafkah, mendidik anak dan istri, berdakwah, dan jihad fisabilillah. Suami merupakan kalifah atau pemimpin di dalam rumah tangga juga di muka bumi.

Tugas suami bukan cuma terbatas sebagai kepala keluarga, juga pimpinan jaringan usaha yang cukup besar seperti ini, dan nantinya juga akan menjadi pemimpin umat, serta bisa dijadikan teladan. Semua tugas dan kewajiban suami itu sudah saya penuhi. Memang tidak mu- dah mengelola empat keluarga. Yang punya satu istri atau satu rumah tangga saja banyak yang gagal.

Bagaimana dengan tugas istri menurut Anda?
Tugas istri adalah menjaga dan mengurus rumah, mendidik anak menjadi pemimpin di rumah atau berpe ran sebagai uztadzah ketika suami tak di rumah, melayani suami dengan baik. Istri juga sebagai belahan jiwa suami. Kalau semua kewajiban masing-masing itu dijalani, rumah tangga tak akan ada masalah. Anak-anak juga akan terurus dengan baik, bisa jadi anak saleh, pintar dan tidak keluyuran tak karuan ke mana-mana. Istri harus taat pada suami dalam segala hal, selama suami tidak melanggar hukum.

Di mana saja keempat istri Anda tinggal?
Dua di Medan, dua di Jakarta.

Bagaimana membagi jadwal kunjungannya?
Sebelumnya kami adakan konsensus. Seorang istri mendapat jatah seminggu. Jadi seminggu di Medan, seminggu berikutnya di Jakarta, begitu seterusnya. Kecuali jika ada keperluan bisnis, seperti pembukaan outlet baru di satu kota. Yang seharusnya mendapat giliran kunjungan harus mau berubah jadwal. Juga kalau ada shooting televisi umpamanya, padahal giliran Medan, ya harus mau diganti waktunya. Seperti shift tugas begitu, he he he.Dari empat istri itu ada yang paling Anda cintai?Tidak, Saya mencintai semuanya.

Mereka sendiri bagaimana?
Kalau cuma satu istri, dia bisa seenaknya sendiri, karena tidak ada saingannya. Namun kalau beristri lebih dari satu, masing-masing istri akan bersa- ing untuk lebih mempercantik diri lebih dicintai suami.


Pernahkah berkumpul bersama?
Ya sering. Seperti ketika kami berlima menunaikan ibadah haji bersama.

Apakah tidak jadi perhatian banyak orang di sana?
Orang Arab sangat suka melihat kebersamaan kami itu. Kami malah mendapat tempat yang bagus dan dilayani secara khusus. Bila ada semacam seminar yang membahas poligami, istri-istri saya sering tampil bersama. Mereka mengungkapkan secara gamblang bahwa mereka memang bisa memahami dan menerima poligami. Mereka juga berkumpul bersama ketika salah satu istri ada yang punya hajatan seperti menyunatkan anaknya.

Anda harus ada di mana saat lebaran?
Berkumpul di saat lebaran juga bergiliran.

Apakah benar, setiap istri Anda diberi kepemilikan satu outlet Wong Solo?
Tidak. Yang mengelola semua outlet milik saya sendiri adalah orang-orang profesional. Saya hanya memberi nafkah atau dukungan finansial kepada setiap istri sesuai kebutuhan masing-masing. Istri tidak harus ikut menjadi pengusaha, dan tak perlu diarahkan menjadi pengusaha, tapi cukup menunjang usaha suami. Cukup suami saja yang mencari nafkcah, dan saya tak mau melibatkan mereka pada kegiatan usaha. Kalau anak-anak, baik lelaki maupun wanita harus jadi pengusaha.

Apakah tak sayang titel kesarjanaannya? 
Seorang istri bergelar sarjana kan tidak harus bekerja di luar rumah. Mengelola rumah tangga, mendidik anak, berperan sebagai kepala rumah tangga ketika saya tak ada di rumah, merupakan karier tersendiri baginya.

Bagaimana Anda nanti membagi warisan kepada istri-istri Anda?
Ya mengikuti syariat yang ada. Dibagi rata empat istri, dan masing-masing istri akan membagi kepada anak-anaknya.

Istri yang memiliki anak terbanyak akan menerima sama besarnya dengan istri yang hanya beranak satu?Ya. Harta warisan dibagi rata masing-masing istri. Besarnya warisan yang diterima setiap istri bukan tergantung jumlah anaknya. Memang begitu aturan atau hukum Islamnya.

Bagaimana dengan uang belanja mereka?
Saya memberi uang belanja kepada setiap istri sesuai kebutuhan, yang anaknya lebih banyak tentu mendapat uang belanja lebih banyak dibanding istri yang lebih sedikit anaknya.

Anak-anak Anda tidak pernah protes?
Tidak. Kalau sudah mampu mendidik dan memberi pemahaman kepada semua istri soal poligami, anak-anak mereka akan menerimanya.

Bagaimana hubungan Anda dengan anak-anak?
Sangat baik. Saya selalu menyempatkan bersama anak-anak setiap giliran bertemu dengan ibunya. Meskipun hanya seminggu bertemu dengan salah satu istri dan anaknya, tapi pertemuan singkat itu selalu saya usahakan berkualitas. Kan banyak suami yang setiap hari bertemu dengan anak istrinya, tapi tetap tidak harmonis keluarganya.

Saya juga selalu sempatkan menanyakan bagaimana sekolah anak-anak, dan berbincang segala hal dengan mereka. Saya harus bisa menempatkan diri sebagai ayah sekaligus sebagai sahabat. Setiap hari saya juga selalu menyempatkan menelepon mereka.

Bagaimana Anda mendidik anak-anak?
Mendidik anak itu paling utama adalah akhlaknya. Rumah kami seperti pondok pesantren. Kami datangkan guru bahasa Inggris dan guru mengaji ke rumah.

Anak pertama Anda sudah kuliah?
Dia saat ini sedang kuliah bidang akuntansi di Yogyakarta.

Mereka akan meneruskan usaha Anda nantinya? 
Ya. Setelah lulus, anak-anak harus ikut mengelola usaha saya. Namun, dia akan diperlakukan sebagai karyawan biasa, ikut pelatihan dan melakukan pekerjaan dari bawah. Ia harus benar-benar profesional. Kalau memang dia punya kemampuan bagus, tak ada salahnya nanti menjadi pimpinan.

Apakah anak-anak Anda tak boleh berkarier sebagai profesional di perusahaan orang lain? Saya selalu ingin semua anak-anak menjadi entreprenur nantinya. Bidang itu yang paling bagus prospeknya, dan peluang suksesnya juga besar. Itu sudah saya kondisikan kepada mereka sejak kecil. Saat libur, ada yang bekerja di salah satu outlet, menjadi tukang bersih-bersih.

Anda tega memperlakukan anak seperti itu?
Mereka harus mau melakukan itu. Saya ingin menanamkan kemandirian sejak kecil. Mereka saya beri gaji, dan mereka bisa merasakan, kalau mau mendapat uang ya harus bekerja.

Apakah anak laki-laki Anda juga diarahkan agar berpoligami nantinya?
Anak laki-laki saya harus mengikuti jejak saya nantinya dalam soal poligami. Anak lelaki saya yang baru berusia 8 tahun saja sudah pernah membawa tiga teman perempuannya bertemu saya dan ibunya. Ia menyebutnya sebagai pacar-pacarnya. Saya cuma tertawa melihat tingkahnya. Itu baru anak saya, dan itu baru top, he he he.

Anda rela kalau suami anak perempuan Anda juga berpoligami?
Itu bagus. Lebih bagus lagi kalau posisi anak perempuan saya sebagai istri kedua. Ia lebih siap mental dan aman. Kalau ia sebagai istri pertama, akan berat posisinya.

Bagaimana Anda menjaga stamina badan dalam melayani kebutuhan biologis empat istri itu?
Yang paling penting, kondisi pikiran harus sehat dan bahagia. Penyakit kan bisa timbul dari perasaan. Kalau perasaan kita tenang, bahagia, bisa jauh dari penyakit. Saya suka minum jamu tradisional seperti kunyit putih, temulawak, madu, dicampur telur ayam kampung.

Tak perlu obat kuat atau viagra?
Jamu-jamu atau obat itu sebenarnya tak menolong. Jadi jamunya bukan apa tapi siapa.

Bagaimana Anda menjaga kesehatan?
Pola makan tetap saya jaga dengan baik. Banyak makan buah, sayur, ikan laut, dan ayam kampung. Dan di sela kesibukan yang cukup padat, saya sempatkan untuk rutin berenang atau jalan pagi.

Tak ada pantangan makanan?
Tidak. Saya masih suka makan daging kambing seminggu sekali.

Masih sempat menonton film?
Ya. Kadang-kadang saya juga sempatkan jalan-jalan sambil berbelanja bersama anak-anak dan istri. Kami sempat pula berlibur bersama ke daerah pegunungan atau pantai.

Anda masih tertarik melihat wanita cantik? 
Sebagai lelaki normal, tentu tertarik melihat perempuan cantik.

Perempuan seperti apa yang paling menarik bagi Anda?
Paling menarik adalah perempuan lembut dan pemalu.

Apakah nantinya masih mau menikah lagi?
Enggak, sudah cukup empat saja.

Memangnya ada larangan untuk beristri lebih dari empat?
Boleh, tapi yang kelima dan seterusnya bukan istri, hamba sahaya sebutannya, dan haknya tidak seperti keempat istri. Tapi saya enggak akan seperti itu.

Kenapa?
Nanti malah akan menimbulkan masalah. Bisa harmonis dengan empat istri ini saja sudah sangat bagus. Kan banyak sekali pria yang hanya beristri satu, namun tak mampu mempertahankan rumah tangganya.

0 comments:

Post a Comment

 

Nuansa Pagi Menjemput Rizki Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates